Pengertian Aktiva dalam Akuntansi

 

ilustrasi aktiva

Pengertian aktiva dalam akuntansi. Jika kita telah mengenal dan mempelajari ilmu Akuntansi, tentu kita sudah sering mendengar dengan istilah aktiva atau juga biasa disebut dengan aset. Dalam persamaan dasar akuntansi ada rumus yang menyatakan bahwa aktiva = Kewajiban + Ekuitas. Aktiva digunakan dalam persamaan akuntansi untuk menyatakan aset. Lalu apa sebenarnya pengertian aktiva, bagaimana contohnya dalam dunia akuntansi? Yuk, simak artikel dari Okanedinero berikut ini.

Aktiva adalah kepemilikan aset, harta, dan kekayaan yang menunjang kegiatan perusahaan dan dapat dituka dalam bentuk uang tunai. Seluruh aset perusahaan merujuk pada sumber daua baik fisik maupun non-fisik yang dapat secara transaksional dan timbul dari aktivitas masa lalu.

Aktiva adalah komponen penting karena menunjang berjalannya kegiatan perusahaan. Tanpa adanya aktiba, perusahaan tidak akan bisa menjalankan roda bisnisnya sama sekali. Jadi sekecil apapun suatu barang, jika dibutuhkan dalam operasional usaha, maka namanya tetap aktiva.

Aktiva juga dapat diartikan sebagai segala kekayaan yang dimiliki suatu badan usaha. Kekayaan tersebut dapat berupa hak atau denda yang dikuasai dan telah diperoleh perusahaan dari kegiatan atau transaksi di masa lalu. Aktiva harus diukur dengan satuan mata uang. 

Jenis-jenis aktiva dan contoh

Aktiva lancar (current assets)

Aktiva lancar merupakan jenis aktiva yang dirapakan bisa diuangakan dalam kurun waktu kurang satu siklus akuntansi atau aset yang dapat diuangkan dengan cepat. Aktiva lancar ini terdiri dari:

Kas, yaitu segala aset yang ada di dalam kas perusahaan atau setara dengan kas yang disimpan dalam bank dan dapat diambil kapan pun.

Piutang dagang, yaitu tagihan dari suatu badan usaha kepada client atau konsumen yang disebabkan oleh penjualan produk secara kredit atau penjualan jasa yang pembayarannya dilakukan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.

Surat berharga, yaitu kepemilikan saham atau obligasi perusahaan lain yang bersifat sementara atau sewaktu-waktu dapat dijual kembali.

Piutang pendapatan, yakni penghasilan yang telah menjadi hak, tetapi belum diterima pembayaran.

Piutang wesel, ialah surat perintah penagihan kepada individu atau badan agar dapat melakukan pembayaran sesuai tanggal jatuh tempo.

Beban dibayar di muka, adalah beban yang dibayar di awal, tetapi belum menjadi kewajiban pada waktu yang bersangkutan.

Perlengkapan, yaitu perlengkapan yang digunakan dalam sebuah bisnis dan memiliki sifat habis pakai.

Persediaan barang dagang, yakni  persediaan barang yang dibeli untuk dijual kembali.

BACA JUGA : Pengertian Akuntansi Manajemen dan Fungsinya untuk Bisnis

Aktiva tetap berwujud (tangible fixed assets)

Aktiva tetap berwujud adalah suatu aset yang dimiliki suatu entitas yang masa pemakaiannya lebih dari lama, biasanya lebih dari saru tahun. Aktiva tetap ini harus dilakukan penyusutan sehingga bisa mengurangi dari nilai ekonomis aset tersebut. Aktiva tetap berwujud ini digunakan untuk operasional dan keigiatan perusahaan atau entitas. Contoh dari aktiva tetap adalah gedung, mesin, tanah, perlengkapan kantor dan toko, serta alat pengangkut.

Aktiva Tetap Tak Berwujud (Intangible Fixed Assets)

Aktiva tetap tak berwujud ialah suatu hak istimewa milik perusahaan dan punya nilai, tetapi tak memiliki wujud fisik. Contoh dari aktiva ini, yaitu

Hak cipta, yakni hak tunggal yang diperoleh seseorang atau badan dari pemerintah akibat adanya hasil karya.

Hak paten, merupakan hak tunggal yang diberikan pemerintah kepada individu atau kelompok disebabkan adanya penemuan tertentu.

Good will, yaitu nilai lebih milik perusahaan karena keistimewaan tertentu.

Franchise, ialah hak istimewa yang diterima oleh individu atau badan dari pihak lain guna mengomersialkan teknik, produk, atau formula tertentu.

Hak sewa, yaitu hak untuk menggunakan aktiva tetap pihak lain dalam jangka waktu yang telah disepakati sebelumnya.

Investasi jangka pangjang (Long term invesment)

Investasi jangka panjang merupakan suatu penanaman modal ke perusahaan lain dengan periode yang lama. Long term investment juga bertujuan untuk mendapatkan keuntungan dan mengontrol perusahaan tempat modal tertanam. Jenis aktiva ini memerlukan kesabaran karena manfaat baru bisa dirasakan saat perusahaan sudah mengalami return of investment.

Sekian dulu informasi mengenai pengertian aktiva serta contohnya dalam artikel ini pengertian aktiva dalam akuntansi, jika kita memahami dan paham mengenai istilah dan persamaan dasar dalam akuntansi maka ilmu akuntansi ini akan semakin menarik.



Posting Komentar

0 Komentar