Pengertian Ekuitas Pemilik dan Cara Menghitungnya

 

Ilustrasi Ekuitas

Menghitung ekuitas pemilik dapat menunjukan apa yang sebenarnya kita miliki, karena dalam persamaan akuntansi ekuitas di hitung dengan cara mengurangi aset dengan kewajiban. Sama halnya, kita dengan memiki aset sperti sebuah rumah atau mobil dengan nilai pasar 600 juta rupiah. Dalam waktu yang sama, anda juga memiliki hutang untuk memperoleh barang tersebut sebesar 200 juta. Selisih dari aset anda tersebut setelah dikurangi hutang, itulah yang merupakan kekayaan yang anda miliki.

Melakukan hal ini dapat membantu anda memahami status keungan bisnis anda dan membantu untuk mengetahui apakah anda memperoleh atau kehilangan nilai aset.

Dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang pengertian ekuitas pemilik dan bagaimana cara untuk menghitungnya.

Pengertian ekuitas pemilik:

Ekuitas pemilik adalah hak pemilik atas aset sebuah perusahaan setelah dikurangi dengan jumlah kewajiban. Padanan untuk arti ekuitas adalah modal.

Ekuitas pemilik mengacu kepada investasi pemilik dalam aset setelah semua kewajiban telah dikurangi. Hal ini menunjukan perbedaan antara jumlah aset dan nilai kewajiban yang memungkinkan kita mengetahui apa yang kita miliki seletah semua kewajiban kita lunasi.

BACA JUGA : Pengertian Aktiva dalam Akuntansi

Dalam beberapa hal, ekuitas pemilik juga dapat disebut sebagai kekayaan bersih atau aset bersih. Hal ini dikarenakan kewajiban lebih diutamakan daripada ekuitas.

Sedangkan menurut Standa Akuntansi Keuangan (PSAK) ekuitas adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Secara umum, ekuitas dapat didefenisikan sebagai besaran hak dari pemilik perusahaan pada harat perusahaan.

Cara Menghitung Ekuitas Pemilik

Mencari tahu ekuitas pemilik Anda bisa menjadi cara yang bagus untuk menentukan posisi keuangan bisnis. Anda juga akan diminta untuk menghitungnya jika Anda mencari bantuan keuangan dari pemberi pinjaman atau investor. Penting untuk diketahui bahwa ekuitas pemilik Anda tidak akan mencerminkan nilai pasar  dari aset Anda yang sebenarnya.

Ekuitas pemilik dapat dihitung dengan mengurangi kewajiban dari nilai aset. Dengan kata lain, gunakan persamaan berikut:

Ekuitas pemilik = aset – kewajiban

Misalnya, jika Anda memiliki rumah seharga 500.000.000 tetapi Anda berhutang 300.000.000 untuk pinjaman terhadap rumah itu, rumah tersebut mewakili 200.000.000 dari ekuitas. Jika aset Anda meningkat, dapat dikatakan bahwa ekuitas Anda juga akan meningkat.

Nilai ekuitas tidak selalu positif, bisa saja bernilai negatif jika nilai kewajiban lebih besar dari jumlah aset yang dimiliki. Kondisi seperti ini menunjukan perusahaan dan kegiatannya dibiayai melalui utang.

Biasanya ekutias ini bisa berkurang dan bertambah. Bertambah jika aset perusahaan juga bertambah atau kewajiban perusahaan yang berkurang, namun dapat juga dengan keuntungan atau laba perusahaan. Jika laba perusahaan tidak dibagikan kepada para pemilik atau pemegang saham, maka laba tersebut akan disebut laba ditahan dan akan menambah modal perusahaan.

Ekuitas pemilik dapat juga berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh penarikan modal oleh pemilik untuk hal-hal tertentu, pembagian jatah keuntungan atau hal yang paling terburuk kerugian yang menyebabkan ekuitas menjadi negatif.

Jenis-Jenis ekuitas Pemilik:

Dalam akuntansi, ekuitas memiliki beberapa jenis, berikut penjelasan 4 jenis Ekuitas

  1. Ekuitas Pemegang Saham: Ekutas pemegang saham adalah adalah merupakan kepemilikan yang dimiliki investor dalam bentuk saham. Ekuitas pemegang saham adalah jumlah uang yang harus dikembalikan apabila perusahaan dilikuidasi setelah jumlah aset dan kewajiban dikurangi. 
  2. Modal disetor: adalah jumlah uang yang disetorkan oleh pimilik atau pemegang saham
  3. Laba tidak dibagi: laba tidak dibagi atau saldo laba ditahan adalah merupakan kumpulan dari laba yang tidak dibagikan sebagai deviden atau keuntungan kepada pemilik atau pemegang saham
  4. Modal penilaian kembali: adalah penilaian kembali dari nilai buku lama terhadap nilai buku baru yang dilakukan penghitungan ulang
  5. Modal sumbangan: adalah tambahan modal yang diperoleh perusahaan melalui sumbangan.
Tujuan Ekuitas:

Menurut standart akuntansi keuangan (2007), tujuan ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam perusahaan yang harus dilaporkan sehingga dapat memberikan informasi mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai dengan perundang-undangan dan akta pendiriannya yang berlaku.

Mungkin hanya sekian artikel kali ini, semoga artike ini menambah pengetahuan kita tentang Akuntansi terutama untuk penulis sendiri serta juga bermanfaan untuk pembaca semua.


Posting Komentar

0 Komentar