Makalah Tentang Kerajaan Kutai

foto: peninggal kerajaan kutai

Selamat datang kembali sahabat okanedinero.com di blog okanedinero yang membahas seputar ilmu pengetahuan. Pada kesempatan ini, kita akan membahas makalah tentang kerajaan Kutai. Siapa yang tahu tentang kerajaan Kutai? Ya, kerajaan ini merupakan kerajaan yang Hindu tertua di Indonesia. Sebagai salah satu sejarah kejayaan nenek moyang kita dimasa lalu, kita patut mengetahui dan mempelajari sejarah tentang kerajaan kutai. Untuk lebih jelasnya mengenai kerajaan Kutai mari kita simak Makalah tentang kerjaan Kutai dibawah ini!

Kerajaan Kutai yang terkenal sebagai kerajaan hindu tertua di Indonesia merupakan kerajaan yang memiliki sejarah panjang sebagai cikal bakal lahirnya kerajaan-kerajaan lainnya di Indonesia. Nama Kutai sendiri diketahui oleh para ahli mitologi saat setelah ditemukannya sebuah prasasti, yaitu Yupa. Prasasti Yupa diidentifikasi sebagai peninggalan asli dari pengaruh agama hindu dan budha yang menggunakan bahasa sansekerta dengan huruf pallawa.

Dari prasasti inilah kemudian ditemukan nama Raja Kudungga sebagai pendiri Kerajaan Kutai. Nama Maharaja Kudungga ini ditafsirkan oleh para ahli sejarah sebagai nama asli Indonesia yang belum terpengaruh dengan bahasa India. Sedangkan keturunannya seperti Raja Mulawarman dan Aswawarman diduga memiliki pengaruh besar budaya hindu dari India.

Hal tersebut dikarenakan kata “Warman” pada setiap akhiran namanya berasal dari bahasa sansekerta yang biasa digunakan oleh masyarakat India bagian selatan. Inilah yang mengakibatkan banyak orang menyebut bahwa Kerajaan Kutai merupakan kerajaan yang bercorak hindu dengan pengaruh budaya India begitu kental. Tak heran jika pola kehidupan pada masa itu juga menyerupai kehidupan kerajaan-kerajaan hindu di India.

Selanjutnya dari Prasasti Yupa diketahui juga nama-nama raja yang memerintah Kerajaan Kutai setelah wafatnya pendiri tersebut, yaitu sebanyak 20 generasi sebagai berikut:

  1. Maharaja Kudungga, bergelar Anumerta Dewawarman (sebagai pendiri)
  2. Maharaja Aswawarman (anak dari Raja Kudungga)
  3. Maharaja Mulawarman (sebagai raja yang terkenal)
  4. Maharaja Marawijaya Warman
  5. Maharaja Gajayana Warman
  6. Maharaja Tungga Warman
  7. Maharaja Jayanaga Warman
  8. Maharaja Nalasinga Warman
  9. Maharaja Gadingga Warman Dewa
  10. Maharaja Indra Warman Dewa
  11. Maharaja Sangga Warman Dewa
  12. Maharaja Candrawarman
  13. Maharaja Sri Langka Dewa
  14. Maharaja Guna Parana Dewa
  15. Maharaja Wijaya Warman
  16. Maharaja Sri Aji Dewa
  17. Maharaja Mulia Putera
  18. Maharaja Nala Pandita
  19. Maharaja Indra Paruta Dewa
  20. Maharaja Dharma Setia

Dari 20 generasi tersebut, raja yang terkenal adalah Raja Mulawarman. Namun, setelah peninggalan Raja Kudungga, Kutai dipimpin oleh Aswawarman. Pemerintahan Aswawarman tidak berlangsung lama yang kemudian digantikan oleh anaknya, Mulawarman.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Kerajaan Kutai tidak terletak di jalur perdagangan yang diketahui khalayak dunia.

Namun, Kerajaan Kutai sangat strategis sehingga bisa terhubung ke dunia luar meskipun tidak terletak di jalur perdagangan.

Letak Kerajaan Kutai diperkirakan berada di daerah Muara Kaman, di tepi sungai Mahakam, Kalimantan Timur.Sungai Mahakam merupakan sungai yang berukuran cukup besar dan memiliki beberapa anak sungai.Lokasi pertemuan antara sungai Mahakam dan anak-anak sungainya diperkirakan merupakan letak Muara Kaman di masa lampau.Sungai Mahakam dengan ukurannya yang cukup besar memungkinkan untuk dilayari dari pantai hingga masuk ke Muara Kaman, maka dari itu bisa diperkirakan menjadi jalur perdagangan yang strategis.

Pendiri Kerajaan Kutai

Pendiri Kerajaan Kutai adalah Kudungga yang kemudian dikenal dengan gelar Maharaja Kudungga Anumerta Dewawarman.

Menurut sejarah, Kudungga merupakan seorang pembesar dari kerajaan Champa yang terletak di Kamboja.

Pada masa pemerintahan Kudungga, belum ada sistem pemerintahan yang teratur dan sistematis.

Setelah masa pemerintahan Kudungga, pemerintahan Kerajaan Kutai dilanjutkan oleh anak Kudungga yang bernama Aswawarman.

Aswawarman merupakan seorang raja yang pandai mengatur sistem pemerintahan sehingga diberi gelar Wangsakerta yang artinya pembentuk keluarga raja.

Selain itu, Aswawarman juga diketahui sebagai raja Kutai pertama yang menganut agama Hindu, sebab Kudungga belum menganut agama Hindu dan pada masa pemerintahannya diyakini hanya berperan sebagai kepala suku.

Setelah masa pemerintahan Aswawarman selesai, pemerintahan Kerajaan Kutai kemudian dilanjutkan oleh anak sulungnya yang bernama Mulawarman.

Mulawarman dikenal sebagai raja Kutai yang membawa kerajaan tersebut pada masa kejayaannya.

Bahkan beberapa sejarawan menganggap bahwa Mulawarman adalah pendiri Kerajaan Kutai karena ia mampu membawa stabilitas pada kerajaan tersebut.

Masa Kejayaan Kerajaan Kutai

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, masa kejayaan atau zaman keemasan Kerajaan Kutai terjadi dalam masa pemerintahan Mulawarman.

Kemajuan perekonomiannya tidak berhenti hanya sampai di situ, bahkan diperkirakan Kerajaan Kutai telah menjalin hubungan perdagangan internasional yang cukup besar.

Para saudagar yang melewati jalur perdagangan internasional diperkirakan kerap singgah terlebih dahulu di Kerajaan Kutai.

Inilah salah satu alasan kenapa Kerajaan Kutai mengalami kemajuan perekonomian yang pesat hingga mencapai masa kejayaannya.

Tak hanya itu, kejayaan ini juga terlihat dari adanya golongan terdidik yang terdiri dari kasta Ksatria dan Brahmana.

Golongan tersebut kemungkinan besar telah berlayar ke India atau pusat-pusat penyebaran agama Hindu di wilayah Asia Tenggara.

Runtuhnya Kerajaan Kutai

Kondisi Kerajaan Kutai setelah masa pemerintahan Mulawarman tidak menunjukkan tanda-tanda yang jelas.

Kerajaan Kutai Martadipura kemudian runtuh setelah berhasil ditaklukkan oleh Kesultanan Kutai yang memeluk agama Islam.

Pada tahun 1635, Maharaja Dharma Setia yang merupakan pemimpin terakhir Kerajaan Kutai tewas di tangan Pangeran Sinum Panji Mendapa dari Kesultanan Kutai.

Setelah penaklukkan tersebut, wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai berada di bawah kendali Kesultanan Kutai.

Demikian penjelasan tentang kerjaan Kutai, kita patut bersyukur karena bangsa kita Indonesia memiliki sejarah yang besar dan pernah unggul dari bangsa-bangsa lain. Para penjajah dulu mencoba menghilangkan sejarah itu dari kita. Bahkan kemungkinan sudah banyak sejarah kejayaan nenek moyang kita saat ini yang benar-benar sudah hilang. Kita seharusnya tidak perlu minder dan meagung-agungkan bangsa lain menganggap lebih hebat dari kita. Bangsa kita Indonesia adalah bangsa pemenang !

Posting Komentar

0 Komentar