![]() |
foto: ilustrasi pemanasan global |
Selamat datang kembali di blog okandinero.com. pada kesempatan kali ini, kita akan memberikan penjelasan mengenai pengertian pemanasan global atau global warming. Akhir-akhir ini suhu bumi meningkat dan semakin panas serta perubahan iklim yang sangat esktrim. Ini adalah merupakan salah satu dari dampak pemanasan global tersebut. Untuk lebih jelasnya mari kita simak artikel di bawah ini tentang pemanasan global.
Pemanasan global atau
sering juga disebut global warming adalah peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan
daratan bumi yang disebabkan oleh beberapa faktor penyebab.
Besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat
aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Pemanasan Global akan diikuti dengan
perubahan iklim, seperti meningkatnya curah hujan dibeberapa belahan dunia
sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan, di belahan bumi lain
akan mengalami musim kering yang berkepanjangan disebabkan
kenaikan suhu. Global
warming merupakan suatu proses yang ditandai dengan naiknya suhu atmosfer,
laut, dan daratan.
Ada beberapa penyebab
terjadinya pemanasan global, antara lain:
Efek
Rumah kaca
Karbon dioksida atau CO2
yang dihasilkan oleh kegiatan di bumi ini seperti pernafasan dan hasil
pembakaran bahan bakar menyelubungi bumi. Karena kadarnya sudah berlebihan maka
CO2 seolah seperti kaca yang menutup permukaan bumi.
Selain karbon dioksida
juga sulfur dioksida dan metana pun sama seperti CO2 menyelubungi bumi.
Layaknya sifat kaca, gas-gas yang melapisi tadi akan memantulkan infra merah
dari matahari yang seharusnya dikembalikan lagi ke angkasa. Infra merah
terperangkap di bumi.
Sinar inframerah
memiliki panjang gelombang antara 760 nm sampai 1000 µm dan frekuensi 30 GHz sampai
40.000 GHz. Benda panas akibat getaran atomik dan molekuler dianggap
memancarkan gelombang panas dalam bentuk sinar inframerah. Makanya, sinar infra
merah sering disebut dengan radiasi panas.
Sebenarnya efek rumah
kaca itu ada gunanya untuk bumi kita dalam hal memberi panas. Jika tak ada efek
rumah kaca maka bumi ini akan diselimuti oleh dingin. Dengan suhu rata-rata
sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya lebih panas 33 °C (59 °F) dari suhunya
sebelumnya.
Andaikan tidak ada efek
rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan
Bumi. Karena efek inilah ,bumi menghangat, namun jika kadar berlebihan maka
akibatnya terjadilah yang dinamakan pemanasan global.
Efek
Umpan Balik
Selain efek rumah kaca,
efek umpan balik juga memberi pengaruh pada pemanasan global. Umpan balik
disini contohnya adalah penguapan air.
Proses pemanasan selain
menghasilkan karbondioksida juga menghasilkan uap air. Contoh ya reaksi
pembakaran hidrokarbon seperti berikut ini: CxHy + O2 → CO2 + H2O.
Semakin banyak
pemanasan yang terjadi akibat efek rumah kaca karbon dioksida semakin melimpah
uap air yang membumbung ke atmosfer. Uap air sendiri ternyata memberi efek
rumah kaca, seperti gas CO2.
Pemanasan yang terus
terjadi itu menambah jumlah uap air secara terus menerus hingga akhirnya
tercapai kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca dari penguapan air
disinyalir lebih besar dari efek rumah kaca gas CO2 yang menghasilkannya. Aneh
ya kan kalau banyak air rasanya lembab?
Ya memang kelembaban
meningkat, namun meskipun kelembaban meningkat karena kandungan air banyak, kelembaban
relatif udara malah nyaris konstan bahkan berkurang karena udara malah
menghangat. Lamanya umpan balik perlahan mengingat CO2 di atmosfer betah dan
berumur panjang.
Umpan balik yang kedua
disebabkan penguapan awan. Jika dilihat dari bawah, memang awan terlihat
memantulkan lagi radiasi ke permukaan, akibatnya akan terjadi peningkatan efek
pemanasan.
Namun lain lagi jika
kita mengintipnya dari atas. Dari atas awan terlihat memantulkan lagi radiasi
infra merah kembali ke angkasa sehingga menurunkan panas dan ada efek
pendinginan.
Variasi
matahari
Variasi matahari adalah
perubahan jumlah energi radiasi yang dilepaskan matahari. Variasi matahari
dipengaruhi siklus matahari 11-tahunan (siklus bintik merah) selain
fluktuasi-fluktuasi lainnya yang tidak periodik.
Ada dugaan bahwa adanya
variasi matahari disebabkan oleh umpan balik dari awan telah memberi andil
dalam pemanasan saat ini. Penyebab pemanasan global karena variasi matahari
dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah pada variasi matahari terjadi
peningkatan aktivitas matahari.
Aktivitas tersebut
mampu menaikkan suhu stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan menurunkan suhu
stratosfer. Semenjak tahun 1960, pendinginan stratosfer ini sebenarnya sudah
teramati. Peristiwa ini sepertinya tidak mungkin terjadi jika penyumbangnya adalah
aktivitas matahari,
Penipisan lapisan ozon
juga memberikan kontribusi dalam pendinginan. Kombinasi Fenomena variasi
Matahari dengan aktivitas gunung berapi sepertinya telah memberikan efek
pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan
sejak tahun 1950.
Diperkirakan bahwa
matahari mungkin telah memberikan pengaruh terhadap 45-50% peningkatan suhu
rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35% antara tahun 1980
dan 2000. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa walaupun ada peningkatan sensitivitas
iklim terhadap pengaruh matahari.
Namun sebagian besar
pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini fix disebabkan oleh
gas-gas rumah kaca. Beberapa ilmuwan berpendapat Siklus Matahari hanya memberi
peningkatan kecil sekitar 0,07% dalam tingkat terang yang dihasilkannya selama
30 tahun terakhir.
Dengan angka sekecil
ini sepertinya Efek ini terlalu kecil untuk menyumbang terhadap pemanasan
global. Bahkan Sebuah penelitian oleh Lockwood dan Fröhlich menemukan bahwa
tidak ada pemanasan global dengan variasi matahari sejak tahun 1985 sebenarnya
tak ada hubungan sama sekali , baik melalui variasi dari output matahari maupun
variasi dalam sinar kosmis.
Demikian artikel pengertian
pemanasan global semoga pembaca semua mendapatkan pengetahuan dan ilmu yang
bermanfaat dari tulisan ini.
1 Komentar