![]() |
foto: gerai dengan sistem franchise |
Pengertian Franchise - Selamat datang kembali di halaman okanedinero
yang membahas seputar ilmu pengetahuan. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas
tentang pengertian Franchise dan bagaimana sejarah franchaise sampai sekarang
ini. Tahukah kamu tentang toko seperti Indomaret, alfamart, giant, alfamidi,
kfc, cfc dan lain-lain? Tentu kita sudah tau karena mungkin sebagian kita sudah
sering berkunjung ke toko-toko tersebut. Toko-toko tersebut merupakan toko
waralaba atau franchise. Lalu apa pengertian Franchise tersebut, untuk lebih
jelasnya tentang franchise mari kita simak penjelasan di berikut..
Pengertian dan
Sejarah Franchise
Kata “franchise”
sebenarnya berasal dari bahasa Prancis kuno, franchir, yang
berarti “bebas” memberi kebebasan kepada para pihak. Ada beragam definisi
mengenai “franchise”, secara umum konsep bisnis yang satu ini adalah hak atau
lisensi yang diberikan individu atau kelompok untuk memasarkan produk berupa
barang atau jasa perusahaan tertentu. Pada abad pertengahan, konsep franchise yang
terdengar aneh lahir di tengah masyarakat.
Pada awal
perkembangannya, franchise adalah hak istimewa yang diberikan
raja, gereja maupun pemerintah daerah untuk menjaga ketertiban. Pengadilan di
abad pertengahan memberi kuasa atau hak kepada seseorang unruk menguasai pasar
dan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan bisnis. Seiring berjalannya
waktu, terbit peraturan khusus yang mengatur franchise dalam
European Common Law.
Lalu konsep franchise diterapkan
pada periode kolonial dengan memberikan wewenang kepada penguasa lokal untuk
mengadakan pasar dan pameran. Raja Eropa kemudian memperluas konsep franchise untuk
berbagai jenis kegiatan bisnis pada masa itu.
Kemudian franchise dikenal
luas hingga ke Jerman dan Amerika. Di tahun 1840-an, konsep franchise dikenal
Jerman sebagai hak khusus untuk menjual makanan dan minuman. Sementara di
Amerika, franchise dikenal mulai tahun 1951 sebagai salah satu
cara mengembangkan distribusi produk barang dan jasa.
Di Amerika,
konsep franchise mulai digunakan pertama kali oleh perusahaan
mesin jahit Singer dalam membuat perjanjian. Singer mencari pebisnis yang
tertarik untuk memegang lisensi mesin jahit miliknya di berbagai wilayah.
Pebisnis atau pemegang lisensi juga diwajibkan untuk mengajari konsumen
bagaimana cara menggunakan mesin jahit. Hingga akhirnya mesin jahit Singer
mulai diproduksi dalam jumlah besar.
Demikian pula
perusahaan bir, mobil, dan bensin mulai mendistribusikan produknya dengan
konsep franchise. Amerika mulai menciptakan mobil sebagai alat
transportasi yang dapat memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas
sehari-hari dengan cepat.
Henry Ford melihat
banyak konsumen yang tertarik dengan penemuan ini mulai merintis produksi
massal dan menemukan cara yang tepat untuk mendistribusikan produknya. Henry
Ford dan pengusaha lainnya mulai mendistribusikan produknya dengan metode
dealer mobil.
Pengertian franchise adalah hubungan yang salah satu pihaknya diberikan hak untuk memanfaatkan dan menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut, dalam rangka penyediaan atau penjualan barang dan jasa.
Di Indonesia sendiri franchise dikenal
dengan nama lain yaitu waralaba. Waralaba di Indonesia pun tergolong banyak dan
berbagai jenisnya. Mulai dari waralaba makanan sampai jasa pengiriman.
Peraturan Tentang
Sistem Waralaba
Waralaba merupakan
suatu perikatan dimana kedua pihak terlibat dan salah satu pihaknya diberikan
hak menggunakan dan memanfaatkan hak dari kekayaan intelektual (HAKI). Atau
pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan
tertentu berdasarkan perjanjian dan syarat yang ditetapkan pihak lain dalam
rangka penjualan/ penyediaan barang dan jasa. Peraturan tentang sistem waralaba
terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 tahun 2007. Beberapa peraturan
lainnya yang mendukung kepastian hukum dari bisnis waralaba diantaranya
tertuang dalam:
- Keputusan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan RI Nomor 259/MPP/KEP/7/1997 tentang Ketentuan Tata Cara
Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba.
- Peraturan Menteri Perindustrian dan
Perdagangan RI Nomor 31/M-DAG/PER/8/2008 tentang Penyelenggaraan Waralaba.
- Undang-undang Nomor 14 Tahun 2001
tentang Paten.
- Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001
tentang Merek.
- Dan Undang-undang Nomor 30 Tahun
2000 tentang Rahasia Dagang.
Istilah dalam
Dunia Franchise
Sebelum mengetahui
lebih jauh mengenai franchise, ada baiknya jika kamu mengetahui
terlebih dahulu tentang istilah-istilah apa saja yang ada di dalam dunia
waralaba. Berikut beberapa istilah dalam dunia waralaba yang dikutip dari
franchise-expo.co.id diantaranya
Franchisor
Franchisor atau
pewaralaba adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak
lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau
penemuan atau ciri khas usaha yang dimilikinya
Franchisee
Frenchisee atau
penerima waralaba adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk
memanfaatkan dana tau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan
atau ciri khas yang dimiliki pemberi waralaba.
Franchise Fee
Franchise fee atau
biaya awal waralaba adalah biaya yang harus dibayarkan dimuka sebelum gerai
waralaba kamu mulai beroperasi. Biaya tersebut dibayarkan untuk lisensi atau
hak menggunakan merek yang diwaralabakan, selama jangka waktu waralaba dan hak
untuk menggunakan pedoman operasional yang telah disepakati.
![]() |
foto: ilustrasi franchise |
Jenis-Jenis Franchise
Setelah kamu mengenal
tentang istilah-istilah yang ada dalam dunia franchise, sekarang
kita akan bersama-sama membahas jenis dari franchise itu
sendri, yuk langsung saja kita mulai!
Franchise Asing
atau Luar Negeri
Merupakan franchise yang
berasal dari luar negeri, dan cenderung lebih disukai karena sistemnya yang
lebih jelas, dan mereknya pun sudah lebih dikenal oleh masyarakat. Contohnya
seperti Pizza Hut, MC Donalds, dan lainnya.
Franchise Dalam
Negeri
Franchise yang
berasal dari dalam negeri ini juga tak kalah bagusnya dan telah menjadi pilihan
investasi untuk orang yang ingin cepat memiliki usaha namun belum punya
pengetahuan yang memadai untuk menjadi pengusaha.
Kesalahan Franchise yang
Harus Kamu Ketahui
Membuka usaha waralaba
memang banyak diminati orang karena usaha tersebut mudah dijalankan. Usaha
waralaba memang terlihat mudah, namun tetap memiliki resiko sehingga kamu
sebagai pemula bisnis harus berhati-hati. Berikut lima kesalahan waralaba yang
harus kamu ketahui
Tidak Ada Dukungan Dana
Operasional
Biasanya franchise tidak
memiliki dukungan dana yang besar. Dana yang dimiliki oleh pemilik franchise merupakan
dana dari investor. Selebihnya merupakan dana yang didapat dari para franchisor.
Kesalahan yang terjadi
adalah tidak adanya cadangan dana khusus yang dimiliki oleh pemilik franchise.
Padahal, dana tersebut diperuntukkan sebagai dana operasioal yang masih terkait
dengan adanya kegiatan promosi bersama, maupun sistem pendukung lain yang harus
ditanggung oleh pemilik usaha.
Sistem dan Konsep yang
Rumit
Untuk memiliki konsep
usaha yang baik, pemilik franchise harus mengadakan uji coba sebelum usaha
tersebut ditawarkan. Sayangnya, beberapa franchise justru
menawarkan sistem dan konsep yang belum terbukti.
Keputusan Membuka
Cabang
Jangan membuka cabang
baru jika kamu belum siap untuk perkembangan usaha baru. Meski ukuran
kesuksesan franchise dilihat dari banyaknya cabang yang
dibuka, hal ini bukanlah jaminan. Dengan membuka cabang baru, maka kamu harus
siap dengan bertambahnya juga dana operasional.
Tidak Ada SOP
Jika sebuah usaha
waralaba tidak memiliki SOP, maka waralaba tersebut akan memiliki
kesalahan yang mungkin akan terjadi pada salah satu cabang. Tak hanya itu,
nantinya kesalahan tersebut akan berdampak buruk pada seluh cabang yang lain.
Meminjam Uang Tanpa
Perhitungan
Meminjam uang tanpa
perhitungan yang baik hanya akan membuat usaha franchise menjadi
semakin beresiko.
Membuka usaha franchise memang
terbilang gampang dibandingkan dengan memulai usaha dari awal. Meskipun begitu,
kamu harus tetap memperhitungkan keadaan franchise agar tidak
mengalami kerugian.
Tips Membuka Bisnis
Franchise
Nah, apa kamu semakin
tertarik ingin membuka bisnis waralaba? Berikut adalah hal-hal dan
tips yang perlu kamu perhatikan jika ingin membuka bisnis franchise!
Ciri Khas yang Menarik
Hal pertama yang harus
kamu pastikan adalah, kamu harus dapat membuat produk atau poin lain yang
memiliki ciri khas tersendiri. Kamu juga dapat menambahkan fasilitas tambahan
pada outlet kamu. Dengan ini, kamu dapat menciptakan poin diferensiasi antara
waralaba kamu dengan yang lainnya. Untuk dapat menguasai pasar, ciptakanlah
sesuatu yang baru dan unik!
Catatan Keuangan
Hal selanjutnya yang
wajib kamu miliki sebagai franchisee adalah memiliki catatan
keuangan. Buatlah pembukuan keuangan secara rutin baik secara sistem atau
manual. Walaupun bisnis yang kamu miliki belum termasuk besar, kamu tetap harus
memiliki pencatatan transaksi dan keuangan secara keseluruhan yang baik. Dengan
begitu, kamu tentunya dapat melihat dan mengetahui perkembangan bisnis yang
kamu jalankan dari waktu ke waktu. Catatan keuangan ini juga dapat kamu gunakan
untuk melihat status perkembangan bisnis kamu serta untuk mengetahui
produk-produk yang menguntungkan dan mana yang merugikan.
SOP yang Jelas
Tetapkan standar
operasional prosedur (SOP) sebagai pedoman dan acuan semua karyawan kamu,
termasuk kamu sendiri dalam menjalankan fungsinya masing-masing. Dengan SOP
yang jelas, kamu dapat memiliki standar kualitas yang sama antara waralaba yang
kamu jalankan dengan waralaba lainnya, dari standar produk hingga kualitas
layanannya. SOP kamu juga harus sederhana agar semua proses bisnis kamu dapat
menjadi lebih mudah dan lancar.
Kesinambungan
Antar Franchise
Franchisor biasanya
secara berkala akan memberikan pelatihan pada para franchisee-nya.
Mengapa? Karena walaupun dijalankan oleh pemilik dan badan usaha yang
berbeda-beda, namun pelanggan tetap melihat brand yang sama.
Maka dari itu, penting bagi kamu untuk memiliki standar kualitas produk dan
layanan, bahan produksi, peralatan dapur, seragam karyawan, dan hal-hal lainnya
yang tidak berbeda dari waralaba lainnya dengan brand yang
sama.
Langkah-Langkah
Mengurus Izin Franchise
Sudah yakin ingin
membuka usaha waralaba? Ikuti langkah-langkah berikut untuk
cara mengurus izin usaha waralaba!
Diambil dari PP No. 42
Tahun 2007 Bab V yang menjelaskan tentang cara pendaftaran waralaba, kamu perlu
mengikuti langkah-langkah berikut:
- Pengajuan proposal penawaran dari
pihak pemberi waralaba (franchisor) kepada Menteri dengan
melampirkan:
- fotokopi proposal penawaran bisnis
- salinan legalitas usaha
- Pendaftaran perjanjian waralaba
oleh penerima waralaba (franchisee) kepada Menteri dengan
melampirkan:
- fotokopi legalitas usaha
- fotokopi perjanjian waralaba
- salinan proposal penawaran
waralaba
- fotokopi KTP pemilik/pengurus
perusahaan
- Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran
Waralaba oleh Menteri yang berlaku untuk jangka waktu 5 tahun
Menurut Pasal 7 PP No.
42 Tahun 2007, proposal penawaran yang diajukan oleh pemberi waralaba
setidaknya memuat:
- Data identitas pemberi waralaba
- Legalitas usaha pemberi waralaba
- Sejarah kegiatan usahanya
- Struktur organisasi pemberi
waralaba
- Laporan keuangan 2 tahun terakhir
- Jumlah tempat usaha
- Daftar penerima waralaba
- Hak serta kewajiban pemberi
waralaba dan penerima waralaba
Selain proposal
penawaran, pihak franchisor juga diwajibkan untuk memberikan
pelatihan kepada penerima waralaba atau franchisee. Hal ini
dimaksudkan agar kualitas pelayanan dan produk yang diberikan sesuai dengan
standar dari franchisor.
Tips Menjalankan Bisnis
Waralaba Sampai Sukses
Fokus pada Bidang Usaha
Waralaba Tertentu
Langkah awal untuk
memulai bisnis waralaba sampai sukses adalah dengan fokus terhadap bidang usaha
yang akan digeluti. Pilihlah bidang usaha yang memang Anda tertarik. Selain itu
pilih bidang usaha yang terarah agar memudahkan Anda dalam mengelola usaha.
Penentuan bidang usaha
perlu dilakukan secara spesifik untuk memudahkan pengurusan izin atau
legalitas, menjamin perkembangan usaha, untuk kemjuan masa depan usaha,
kemajuan pemasaran dan perkembangan usaha kedepannya.
Tentukan Strategi
Branding
Tak dapat dipungkiri
bahwa penampilan turut menjadi salah satu faktor penarik minat seseorang
terhadap suatu hal, termasuk juga soal usaha. Untuk dapat menarik minat
konsumen atau investor, Anda harus memiliki usaha dengan penampilan yang baik
dengan strategi branding yang tepat. Branding seperti desain tempat usaha,
logo, dan desain interior ruangan serta perlengkapan dan peralatan yang
digunakan untuk menunjang pemasaran usaha.
Pengaturan Manajemen
Rahasia berikutnya agar
sukses berbisnis waralaba adalah pengaturan manajemen seperti proses rekrutmen,
pelatihan, promosi, penempatan, serta pengembangan kemampuan karyawan. Dalam
sistem waralaba, karyawan terbanyak yang perlu Anda rekrut adalah level operasional
usaha. Karyawan juga diharapkan berkembang menjadi tenaga terampil dalam waktu
singkat. Dengan pengaturan manajemen yang baik maka usaha Anda akan terus
berkembang dalam waktu yang cepat.
Bangun Standar Kerja
dan Sistem Operasional
Sistem dari bisnis
waralaba dikenal sebagai pola bisnis yang mengacu pada standar yang sudah
dibuat pemilik waralaba. Semua elemen distandarisasi agar memiliki keunggulan
kompetitif dibandingkan dengan bisnis tradisional lain. Standar ini memudahkan
pengembangan bisnis agar mendapatkan keuntungan yang optimal. Standar kerja
juga mampu menjaga kualitas usaha. Misalnya, jika bahan baku dan proses
pengerjaan sama, maka semua produk yang dihasilkan akan memiliki kualitas yang
konsisten.
Cara membangun standar
kerja salah satunya adalah membuat SOP atau Standar Operating Prosedur yang
tepat lalu kemudian menetapkan standar kerja tersebut, dan mengevaluasi SOP.
Dalam prosesnya, bisnis waralaba juga perlu dibuatkan SOP karena akan lebih
memudahkan dalam jalannya operasional usaha dan lebih tersturktur. Maka itu,
Anda wajib membangun standar kerja/ SOP berikut dengan sistem operasionalnya.
Keuntungan Menjalankan
Bisnis Waralaba
Dalam sebuah bisnis
pasti memiliki keuntungan dan kerugiannya. Termasuk jika Anda tertarik untuk
menjalankan bisnis waralaba terdapat beberapa keuntungan yang bisa didapatkan.
Berikut ini Keuntungan Menjalankan Bisnis Waralaba, diantaranya:
1. Manajemen Bisnis
yang Telah Terbangun
Berbeda dengan
membangun bisnis sendiri, sistem waralaba sudah memiliki manajemen bisnis yang
terstruktur dengan jelas. Biasanya pewaralaba ini membuka kesempatan untuk
mereka yang ingin berbisnis karena bisnis yang mereka miliki sudah matang,
memiliki pasar yang luas dan juga reputasi produk yang bagus. Sehingga
manajemen dan strategi bisnis sudah dijalankan dengan baik dan berkelanjutan.
2. Produk Sudah Dikenal
Masyarakat
Bisnis waralaba
biasanya adalah produk yang sudah dikenal luas oleh masyarakat. Produk tersebut
sudah memiliki konsumen dan pasarnya sendiri sehingga bagi mereka yang sudah
berbisnis franchise tidak perlu memikirkan strategi pemasaran bagi produk yang
dijual. Produk atau brand yang dijual pasti juga sudah memiliki liputan media
yang luas sehingga bisnis waralaba keuntungannya adalah lebih mudah dikenal
masyarakat.
3. Kerjasama Yang
Terbangun Sejak Awal
Mereka yang berbisnis
waralaba akan mendapatkan keuntungan dari kerjasama yang terbangun dengan
pemilik waralaba. Contohnya kerjasama dengan pihak pemasaran dan pemasok bahan
baku, dengan kerja sama yang baik pemilik waralaba. Dengan kerja sama yang
baik, pemilik waralaba biasanya juga memberikan dukungan berupa manajemen
finansial, pemasaran, pasokan sumber daya, sampai pelatihan karyawan.
4. Peluang Sukses Yang
Lebih Cepat
Bisnis waralaba
biasanya memiliki peluang sukses yang lebih cepat karena sudah memiliki pasar
yang luas dan konsumen yang loyal, selain itu juga banyak media yang sudah
banyak melirik. Biaya modal yang dikeluarkan juga sudah terukur karena strategi
pemasaran yang sudah matang dan pasokan sumber daya dari franchisor.
5. Manajemen Finansial
Lebih Mudah
Setiap investor pasti
lebih menyukai untuk memberikan modal pada bisnis yang kuat dari segi pemasaran
dan finansial. Dengan sistem bisnis waralaba, maka sistem manajemen finansial
sudah ditetapkan oleh pemilik waralaba sehingga Anda tidak perlu pusing dengan
manajemen finansial.
Kekurangan Menjalankan
Bisnis Waralaba
- Bisnis waralaba memang memiliki
banyak keuntungan, namun bagi mereka yang ingin memulai berbisnis waralaba
juga perlu memperhatikan beberapa hal terkait kekurangan dari bisnis
waralaba agar terhindar dari potensi kerugian usaha. Berikut adalah
kekurangan dari bisnis waralaba.
- Kurangnya kendali dari pemilik
waralaba, hal tersebut karena semua sistem bisnis sudah ditentukan oleh
pemilik waralaba sehingga ruang gerak dari pembeli waralaba akan terbatas.
Terkadang kreatifitas dan ide-ide juga tidak dapat di aplikasikan karena
ada perjanjian khusus yang mengatur dengan pemilik waralaba.
- Meskipun bisnis waralaba sudah
memiliki pasar yang luas, para pembeli waralaba biasanya terjebak dalam
tren pasar. Perilaku konsumen yang berubah-ubah terhadap tren mampu
memengaruhi kondisi bisnis waralaba. Misalnya, franchise Thai Tea yang
sudah mulai tergerus trennya dan digantikan dengan minuman campuran Yakult
dan juga susu gula aren.
- Ketergantungan pada reputasi
waralaba lainnya, contohnya jika reputasi dari waralaba tersebut rusak,
maka hal tersebut akan mempengaruhi waralaba lainnya.
- Membutuhkan modal yang lebih
banyak, biasanya pewaralaba akan mengajukan biaya awal untuk kemudian baru
terjadi pembelian waralaba. Kemudian terdapat juga biaya lainnya seperti
biaya pelatihan dan dukungan bagi pembeli waralaba.
- Terdapat pemotongan keuntungan.
Pembeli waralaba memiliki kewajiban untuk membayar royalti dari sejumlah
keuntungan yang didapatkan. Jika keuntungan yang didapatkan sedikit,
berarti keuntungan tersebut akan dipotong untuk menutupi biaya tersebut.
Mungkin hanya itu
penjelasan singkat dari okanedinero.com untuk para sahabat okane semua, semoga
dengan penjelasan ini kita semua mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk kita
semua dan memahami tentang pengertian Franchise ini dan sejarah franchise dan
sampai jumpa lagi di tulisan okane berikutnya.
0 Komentar