Pengertian Iklas

foto : ilustrasi iklas

Selamat datang kembali di halaman okanedinero.com yang membahas seputar ilmu pengetahuan. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang pengertian iklas. Pada dasarnya, iklas ini sangat gampang untuk diucapkan tetapi sangat sulit untuk diaplikasikan. Iklas ini adalah level tertinggi dalam semua sendi kehidupan, terutama dalam ibadah. Terkadang, kita bersedekah terbesit pada diri kita bahwa kita ingin dilihat sebagai orang yang dermawan. Bahkan ada juga yang bersedekah supaya mendapatkan ganti rezeki yang lebih banyak, ini tentu mengurangi kadar iklas pada diri kita. Lalu sebenarnya apa pengertian iklas ini? Mari kita simak penjelasan dibawah ini.

Pengertian iklas

Seperti yang telah kita singgung sebelumnya, iklas merupakan ruh dari suatu amal perbuatan. Jika suatu amal perbuatan yang kita lakukan tidak disertai dengan rasa iklas, maka hal itu bagaikan tubuh yang tidak memiliki ruh, hampa dan sia-sia.

Tidak hanya itu saja, akhlakul karima yang berupa iklas adalah buah dari ihsan yaitu suatu keyakinan seseorang bahwa yang dilakukan hanya untuk Allah semata. Jika, semua sesuatu kita lakukan dengan iklas mengharapkan ridho dari Allah, maka akan dihitung sebagai pahala dan amal saleh kita.

Jika diartikan secara bahasa, makna Ikhlas memiliki arti membersihkan (jernih, bersih, suci dari pencemaran, suci dari campuran, baik itu berupa materi ataupun tidak). Selain itu, ikhlas juga bisa diartikan secara istilah, dimana artinya adalah membersihkan hati agar menuju kepada Allah SWT saja. Dengan kata lain, dalam melakukan ibadah, hati kita tidak boleh menuju kepada selain Allah SWT.

Kemudian pengertian ikhlas menurut Ali Al Dagog yaitu menutupi segala sesuatu dari pandangan makhluk lain. Biasanya, orang yang memiliki hati yang ikhlas disebut sebagai seorang Mukhlis yaitu seseorang yang ikhlas dan tidak mempunyai sifat riya. Sementara menurut Fudhail Bin Iyadh, ikhlas adalah beramal hanya semata-mata karena Allah SWT. Apabila seseorang beramal karena untuk menarik perhatian manusia, maka orang tersebut termasuk orang yang riya. Sedangkan orang yang beramal karena manusia disebut syirik. Sementara posisi ikhlas berada di antara riya dan syirik.

Lalu, ikhlas menurut Imam Nawawi yaitu:

Ikhlas adalah membersihkan seluruh panca indranya secara lahir dan batin dari budi pekerti yang tercela. Beramal adalah salah satu pembuktian makhluk kepada Allah SWT, bahwa mereka adalah seorang hamba yang patuh kepada Sang Pencipta yang sudah memberikan amanat dan rahmat yang luar biasa. Dimana amal yang dilakukan ditujukan sebagai suatu pembuktian ketaatan mereka kepada Allah SWT. Sehingga harus dilakukan dengan hati yang bersih dan murni. Jadi apa yang kita amalkan dan apa yang kita lakukan benar-benar hanya karena Allah SWT dan bebas dari kemunafikan yaitu riya atau syirik. 

Pengertian Ikhlas Menurut Para Ahli

Menurut pendapat Abu Thalib:

Ikhlas mempunyai arti pemurnian agama dari hawa nafsu dan perilaku menyimpang, pemurnian amal dari bermacam-macam penyakit dan noda yang tersembunyi, pemurnian ucapan dari kata-kata yang tidak berguna, dan pemurnian budi pekerti dengan mengikuti apa yang dikehenaki oleh Tuhan.

Menurut al-Qusyairi:

Ikhlas adalah penunggalan al-Haqq dalam mengarahkan semua orientasi ketaatan. Dia dengan ketaatannya dimaksudkan untuk mendekatkan diri pada Allah semata tanpa yang lain, tanpa dibuat-buat, tanpa ditujukan untuk makhluk, tidak untuk mencari pujian manusia atau maknamakna lain selain pendekatan diri pada Allah.

Bisa juga diartikan penjernihan perbuatan dari campuran semua makhluk atau pemeliharaan sikap dari pengaruh-pengaruh pribadi.

Menurut Al-Ghazali:

Menyatakan bahwa amal yang sakit adalah amal yang dilakukakan karena mengharap imbalan surga. Bahkan menurut hakikatnya, bahwa tidak dikehendaki dengan amal itu selain wajah Allah SWT. Dan itu adalah isyarat kepada keikhlasan orang-orang yang benar (al-siddiqiin), yaitu keikhlasan.

Muhammad `Abduh:

Ikhlas adalah ikhlas beragama untuk Allah SWT dengan selalu manghadap kepada-Nya, dan tidak mengakui kesamaan-Nya dengan makhluk apapun dan bukan dengan tujuan khusus seperti menghindarkan diri dari malapetaka atau untuk mendapatkan keuntungan serta tidak mengangkat selain dari-Nya sebagai pelindung.

Cara Menerapkan Sikap Ikhlas

Ilmu Ikhlas dalam Syahadat

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidaklah ada satu jiwa pun yang meninggal dalam keadaan bersyahadat Laa Ilaaha Illallah dan aku adalah Rasulullah yang itu semua kembali kepada hati seorang mukmin (ikhlas dari lubuk hatinya), kecuali Allah akan beri ampunan kepadanya.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah, lihat Ash Shahihah, no. 2278)

Ilmu Ikhlas dalam Sholat

Sebagaimana yang disabdakan Nabi Muhammad SAW: “Tidaklah ada seorang muslim yang berwudhu dan membaguskan wudhunya, kemudian menegakkan sholat dua rakaat dengan menghadirkan hati dan wajahnya (ikhlas), kecuali wajib bagi dia untuk masuk Al Jannah.” (HR. Muslim)

Ilmu Ikhlas dalam Berzakat

Zakat akan mengajari bagaimana kamu harus dilandasi dengan rasa ikhlas sebelum menunaikan zakat. Di antara konsekuensi kejujuran seseorang adalah hendaknya dia benar-benar ikhlas karena Allah SWT dalam amalannya tersebut.

Ilmu Ikhlas dalam Puasa Ramadhan

Saat menjalani puasa Ramadhan, tentunya kamu akan belajar bagaimana menahan haus dan lapar sepanjang hari. Ilmu ikhlas adalah dasar penting untuk dalam menjalankan ibadah puasa. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan dilandasi keimanan dan semata-mata ikhlas mengharapkan pahala dari Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Al Bukhari, Muslim)

Ilmu Ikhlas dalam Ibadah Haji

Haji merupakan sebuah amalan mulia jika kita telah mampu dan dapat menjalankannya. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa yang menunaikan ibadah haji semata-mata ikhlas karena Allah, dan dia tidak melakukan perbuatan kotor dan dosa dalam hajinya tersebut, maka dia kembali dalam keadaan seperti pada hari dia dilahirkan oleh ibunya (suci dan bersih dari dosa).” (HR. Al Bukhari, Muslim)

foto: iklas memberi


Ciri-Ciri Ikhlas

Ikhlas merupakan kebalikan dari sifat riya. Seperti pembahasan yang sudah dijelaskan di atas. Riya mempunyai sifat yang berkebalikan dengan ikhlas seperti halnya ambisi untuk menjadi seorang pemimpin, selalu ingin tampil dengan sempurna, senang dipuji, tidak suka menerima nasehat dari orang lain, dan lain sebagainya. Ikhlas merupakan pekerjaan hati, dengan begitu tidak mudah untuk memahami sifat seseorang. Apakah dia ikhlas, riya, sombong ataupun memang berniat baik dan ikhlas. Dengan begitu, di dalam pembahasan kali ini, penulis akan memberikan ciri-ciri orang yang memiliki sifat ikhlas namun bukan untuk menilai seseorang tersebut salah atau tidak. Tulisan di bawah ini bertujuan untuk dijadikan sebagai muhasabah diri saja.

Berikut ini adalah ciri-ciri ikhlas:

1. Tidak Suka Dipuji

Pujian adalah salah satu ujian untuk orang-orang yang melakukan amal perbuatan baik dengan pujian seseorang dapat terkena penyakit ujub atau sombong. Oleh karena itu, seseorang mukhlis tidak akan pernah suka dengan pujian yang berasal dari seseorang.

2. Tidak Berambisi Menjadi Pemimpin

Salah satu kelebihan dari seorang pemimpin yaitu dihormati dan disegani oleh banyak orang. Dengan kepemimpinan, seseorang akan lebih mudah menjadi sombong dan congkak. Namun, berbeda dengan orang yang mempunyai sifat ini, mereka akan tenang dan diam serta tidak akan mencalonkan dirinya sendiri untuk menjadi seorang pemimpin. Misalnya saja dengan mencalonkan diri menjadi ketua RT, RW, atau yang lainnya.

3. Mendengarkan Nasehat

Di dalam sebuah pepatah Arab mengungkapkan:

Ambilah hikmah (pelajaran) meski dari mulut binatang. Orang yang mukhlis akan senantiasa menghargai orang-orang yang menasehatinya.

4. Menganggap Sama Pujian Dan Hinaan

Kewajiban seorang muslim yaitu melakukan perintah Allah SWT dengan baik sebagai salah satu tanda penghambaan kepada Sang Pencipta. Seringkali, apa yang orang lakukan memperoleh pujian dan juga hinaan dari orang-orang sekitar. Sementara untuk seorang mukhlis, pujian dan juga hinaan adalah hal yang sama. Mereka tidak akan memikirkan hal itu, karena yang mereka tahu hanyalah niat dari orang-orang sekitar.

5. Melupakan Amal Baik

Salah satu ciri ikhlas selanjutnya adalah dengan melupakan amal baik yang sudah dilakukan. Saat seseorang melakukan amal kebaikan seperti halnya menolong orang lain, biasanya seorang mukhlis akan lupa dan tidak akan pernah mengingatnya lagi. Dengan begitu, orang yang ikhlas tidak dengan mudah berbicara atau mengungkit kebaikan yang telah dilakukan sebelumnya.

6. Melupakan Hak Amal Baiknya

Seseorang yang melakukan amal ibadah dengan ikhlas akan melupakan amal yang telah mereka perbuat. Tak hanya itu saja, mereka juga akan melupakan hak amal baiknya. Saat seseorang melakukan amal baik, biasanya mereka akan menuntut haknya. Contohnya saja, setelah seseorang memberikan makanan kepada anak yatim, kemudian mereka mengharap ucapan terima kasih dan juga doa dari anak-anak tersebut. Sikap seperti itulah yang tidak dapat digolongkan ke dalam sikap ikhlas. Sebab, masih menuntut hak dari perbuatan baiknya.

Macam-Macam Fungsi Ikhlas

Berikut ini adalah beberapa macam fungsi ikhlas yang perlu kamu pahami dan dapatkan, antara lain:

a. Sebagai sumber rezeki pahala yang sangat besar dan bisa meraih kebaikan dari kebaikan seseorang yang melakukannya.
b. Ikhlas bisa menyelamatkan pelakunya dari sebuah azab yang keji di hari kiamat nanti.
c. Allah SWT akan memberikan hidayah ataupun petunjuk, sehingga kita tidak akan tersesat dalam mencari jalan yang benar.
d. Jalan keselamatan menuju akhirat hanya bisa kita dapatkan dengan ikhlas.
e. Amal ibadah kita akan diterima oleh Allah SWT.
f. Akan memperoleh naungan dari Allah SWT di hari akhir nanti.
g. Kehidupan kalbu dan kebebasan dari segala macam kesedihan di dunia ini tidak bida kita realisasikan kecuali dengan keikhlasan.
h. Membuat hidup kita menjadi lebih tenang dan tentram.
i. Memperoleh perlindungan dari Allah SWT.

Tips Supaya Ikhlas Dalam Beramal

Ada beberapa tips yang bisa kita terapkan untuk menghindari sikap riya ataupun ujub. Sehingga amal perbuatan yang kita lakukan menjadi lebih ikhlas murni karena Allah SWT. Cara tersebut yaitu dengan menata hati dan juga pikiran kita bahwasannya ibadah yang kita lakukan adalah salah satu karunia dari Allah SWT. Jadi, dengan pikiran kita yang seperti itu, maka kita tidak akan menyombongkan diri. Bahwa apa yang kita lakukan adalah murni dari diri kita sendiri dan rahmat dari Allah SWT yang telah diberikan kepada kita. Sehingga kita dapat melakukan ibadah kepada Allah SWT. Jika berbicara mengenai ikhlas dalam amal perbuatan, terdapat cara yang bisa kita lakukan agar amal yang kita lakukan diterima oleh Allah SWT. Salah satunya yaitu dengan menganggap bahwa semua yang ada di dunia ini termasuk juga harta yang kita miliki hanyalah Fadilah dan karunia dari Allah SWT yang dititipkan kepada kita. Sehingga saat kita memberikan sebagian rezeki kita kepada orang-orang yang membutuhkan, anggap saja itu hanyalah titipan Allah SWT yang ditujukan untuk orang yang kita bantu. Dengan begitu, kita akan terhindar dari sikap riya yang menganggap bahwa sedekah kepada orang yang membutuhkan adalah sesuatu yang membanggakan dan patut diketahui banyak orang.

Doa Supaya Selalu Ikhlas

اللهم ارزقنا الإخلاص والإستقامة وحب الله وحب من أحب

Allahummarzuqnal-ikhlas wal Istiqomah wa hubbAllah wa hubba man ahabbah.

Artinya:

Ya allah, berikan kami rizki berupa ikhlas, istiqomah, cinta kepadamu dan cinta kepada orang-orang yang mencintaimu.

Setelah kita mengetahui tentang pengertian ikhlas beserta dengan ciri-cirinya, semoga kita bisa mengamalkan dan selalu dalam limpahan rahmatnya.

Mungkin hanya sekian dari okanedinero.com tentang pengertian iklas, semoga ini bermanfaat untuk kita semua dan menerapkan iklas disegala tindakan kita dalam kehidupan sehari-hari.

Posting Komentar

0 Komentar